Cinta, Rindu dan Hujan Tutup MIWF 2014
Mohammad Ramdhan Pomanto, saat membawakan sambutan memuji penampilan para seniman semalam. Dia mengaku bangga dan bersyukur kehadirat Allah. "Saya berada di tengah tempat yang luar biasa. Kenapa saya bangga karena saya penganut orang yang percaya bahwa manusia adalah peradaban. Penampilan yang ditampilkan berkualitas peradaban," kata Ramdhan seperti yang dilansir Fajar Online (Grup JPNN.com), Minggu (8/6).
Kita tahu Makassar ini dibangun oleh para budayawan. Saya lihat anak-anak Makassar sudah kelas dunia. Peradaban itu hanya dua, arsitektur dan tulisan. "Malam ini kita menulis peradaban kita. Jika kita tahu akan mati maka tulisan yang tetap membuat kita hidup," lanjutnya.
Di akhir sambutan Dani menutup kegiatan. Penutupan itu diiringi hujan yang jatuh di bumi Makassar. Para pengunjung dan panitia terpaksa berlindung mencari tempat berteduh.
"Baruka mau pidato Makassar tidak rantasa' sudah hujanmi," ujar Dany kepada sejumlah panitia saat turun dari panggung.
Usai hujan reda, pertunjukan dalam rangkaian penutupan MIWF, kembali digelar. Penampilan musisi perempuan asal Yogyakarta, Tata, cukup memukau para hadirin. Demikian halnya pembacaan puisi dari Sinta Febriany.
Para pengunjung kembali ke tengah lokasi. Mereka antusias menyaksikan jalannya acara hingga selesai. (fajar/jpnn)