Cirebon, Tuan Rumah Penyelenggaraan WICF 2018
"Jepang, Inggris, Kanada, Korea, dan Belanda pernah ada acara seperti ini tapi masih sebatas lokal. Secara global belum ada. Yang pertama ya di Indonesia. Cirebon ini sudah sangat pas. Destinasinya lengkap. Mulai dari latarbelakang sejarah, seni budaya, sarana transportasi, infrastruktur dan posisi strategis Cirebon, semua ada. Ini merupakan kombinasi kekuatan yang tidak dimiliki daerah lain, " papar Ridha.
Ridha menambahkan, pihaknya akan berupaya menghadirkan beberapa tokoh Islam dunia, termasuk cendekiawan Muslim untuk meramaikan festival. “Di antaranya Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan, Raja Maroko Muhammad VI, cendekiawan Muslim sekaligus Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie,” ucapnya.
Rencananya, acara tersebut akan dihadiri sekitar 20 negara dengan total pengunjung lebih 150ribu orang. Berbagai kegiatan seperti konferensi internasioanl ekonomi syariah, pameran, forum bisnis syariah, pagelaran seni, dan budaya islam, talkshow, bazaar dan acara lainnya akan memeriahkan acara ini.
"Untuk sasaran peserta adalah para pelaku bisnis, industri dan jasa pariwisata, lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari negara-negara sahabat, dimana terdapat komunitas muslim dari kawasan Eropa, Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Diharapkan festival ini akan berdampak pada peningkatan aspek perekonomian, pariwisata, budaya, edukasi dan religi di Indonesia,” tandasnya.
Respons Menpar Arief Yahya pun sangat positif. Dia sampai tak ragu melayangkan emoji tiga jempol buat rencana WICF 2018 Cirebon. “ini brilian. Wisata MICE (meeting, incentive, conference and exhibition, Red) digabungkan wisata halal di Cirebon, luar biasa sekali impactnya. Sudah pasti nanti akan panen semua,” kata Arief Yahya.
Khusus family friendly tourism, menteri asal Banyuwangi itu bahkan berani mematok target nomor satu dunia.
"Indonesia pada 2015 menyabet 3 penghargaan pada World Halal Tourism Award di Abu Dhabi. Dan pada ajang serupa di 2016, Indonesia menyabet 12 dari 16 penghargaan. Kalau dilihat dari stastistiknya, Indonesia bisa menjadi nomor satu," ungkapnya.(adv/jpnn)