Closed Loop Salah Satu Solusi Dorong Kepastian Pasar Produk Petani
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian atau Kementan bekerja sama dengan semua pihak menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Tujuan kolaborasi ini untuk meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas.
Salah satunya melalui Pilot Project Closed-Loop. Project pillot closed-loop merupakan suatu pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, melalui ekosistem digital.
Closed-loop membentuk suatu rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura, di mana hasil pertanian akan memiliki pasarnya tersendiri. Petani tidak lagi mencari pasar dari produk yang dihasilkannya melainkan petani didorong untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Pilot Project Closed-Loop ini diinisiasi oleh Kamar Dagang Indonesia sejak tahun lalu dan didukung penuh oleh Kementan, terlebih pada produk hortikultura yang dikembangkan pada skala luas.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang menginginkan adanya terobosan inovatif dan terintegratif sebagai pengembangan produk.
Cloosed Loop adalah model bisnis yang dapat diterapkan pada semua program dan komoditas, seperti kampung hortikultura yang menjadi program utama di Ditjen Hortikultura.
Dalam pidatonya pada acara Jakarta Food Indonesia Summit tanggal 18 November 2020 silam, Presiden Jokowi mengatakan bahwa inisiasi skema closed loop perlu untuk terus dikembangkan, terutama dalam mengembangkan kemitraan antar pemangku kepentingan yang saling menguntungkan dari hulu-hilir.
Selain itu perlu adanya dukungan yang melibatkan petani, koperasi, perbankan dan offtaker.