Coffee Festival Toba Siap Pikat Penikmat Kopi Mancanegara
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kopi di dunia setelah Brasil dan Vietnam, dengan produksi rata-rata sebesar 685 ribu ton per-tahun (8,9%) dari produksi kopi dunia.
Saat ini, yang paling terkenal di dunia adalah Luwak Kopi dari sebelas kopi Indonesia yang telah mendunia namanya. Sedangkan kopi Sumut yang sudah mendapat pengakuan mancanegara adalah kopi Sumatera Arabika dari Simalungun Utara, kopi Sidikalang, kopi Mandailing, kopi Tarutung dan kopi Lintong.
"Penikmat kopi sudah mengetahui khasiat kopi bagi kesehatan, dan ini menjadi gaya hidup. Kopi Sumut kopi ini sangat diminati para penggemar kopi baik dalam negeri maupun luar negeri," ujar Nurhajizah.
Rencananya, Coffee Festival Toba 2017 akan diikuti 30 peserta. Selain dari sentra penghasil kopi Sumut, juga ada yang berasal dari daerah lain seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Palembang, dan Makassar.
"Semoga melalui kegiatan ini, bisnis kopi menjadi bisnis yang besar. Sehingga menjadi ikon baru di Sumut baik dari sisi budaya, ekonomi dan pariwisatanya," pungkas Nurhajizah.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, menikmati kopi, itu bagian dari sensasi amenitas yang kuat di Sumut. Karena itu, kopi harus selalu dipopulerkan sebagai minuman dari hasil bumi Indonesia yang khas.
"Dulu Bali, lalu Tana Toraja, sekarang Danau Toba selain wisatanya, kopinya juga sangat populer. Karena dulu wisatawan mau naik bus 10 jam datang ke Danau Toba walau hanya untuk menikmati kopinya. Sekarang orang tidak mau lagi, maunya langsung terbang sampai di lokasi," ujar Menpar Arief Yahya.
Karena itu, tegas mantan Dirut PT Telkom ini, aksesbilitas di Danau Toba harus benar-benar ditingkatkan. Tanpa adanya bandara internasional di Danau Toba, sulit bagi tiga besar destinasi wisata terprioritas di Indonesia ini untuk menjadi destinasi wisata dunia.