Contraflow Sepanjang 15 KM di Tol Cikampek
Saat melakukan peninjauan ke gerbang tol Cikarang Utama Jumat sore, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi mengungkapkan contraflow akan diterapkan jika terjadi lonjakan volume kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek.
“Dengan kontraflow dan 20 GT, kami optimis bisa menangani limpahan kendaraan dari jakarta,” kata Budi.
Hingga pukul 15.00, arus kendaraan masih terpantau ramai lancar. Budi mengatakan ada sedikit hambatan di KM 24A dikarenakan proses pemindaha barrier yang menggunakan bahu jalan. Selain itu, Masih terlihat beberapa truk yang melintas. “Tapi itu yang muatannya sembako dan BBM, karena kepolisian sudah melakukan penghentian pada truk yang memuat material,” katanya.
Selain itu, kepadatan kendaraan juga akan terjadi karena penyempitan ruas jalan di sekitar proyek pembangunan Jalan Layang di KM 37.
Pusat pekerjaan berada di tengah jalan. “Sehingga ada pengurangan lajur dari 4 lajur menjadi 3 lajur,” Jelas Budi.
Beberapa skenario lain yang disiapkan adalah mengeluarkan kendaraan lewat arteri dan memasukkannnya lagi ke pintu tol berikutnya. “Atau mungkin kita tututp sama sekali kalau jalan tol sudah penuh,” pungkas Budi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, mengatakan bahwa beberapa titik rawan kemacetan diantaranya adalah Tol Jagorawi arah puncak dan Tol Jakarta-Cikampek.
Simpang Susun Cikunir – Karawang Barat menjadi titik rawan macet karena adanya pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek.