Cowok yang Diapit Luis Milla dan Indra Sjafri Ini, Wow!
Banyak hal yang dia lakukan, selain jadi penerjemah juga administrator. Tidak ada keluhan atau kendala berarti selama bergabung di PSSI.
Bayu justru bekerja dengan tenang dan riang tanpa beban.
Kini, semangat kerja makin terlecut demi Timnas Garuda. Padahal dulunya dia bekerja dengan gaji besar, fasilitas memadai.
Namun, hal itu tidak memuaskan anak dari Kasatrolda Dit Polair Polda Kalteng, AKBP Teguh Yulianto ini. Dia menarik diri dan terjun ke dunia yang digemarinya.
Setelah di PSSI, Bayu merasa inilah pekerjaan ternyaman selama bertahun-tahun di belakang meja yang ditumpuki berkas-berkas.
Pria kelahiran 26 Oktober 1990 ini pernah bekerja di Kedutaan Indonesia di Paris selama satu tahun. Kemudian pulang ke Indonesia dan bekerja di perusahaan swasta.
Menurutnya, kerja lembur dari matahari terbit hingga tenggelam justru tidak terasa setelah di PSSI. Beda hal saat bergumul dengan dunia perkantoran, jam 3 sore saja sudah jenuh.
Dulu, Bayu yang besar di Sampit sempat mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Sawahan dan SMP Negeri 1 Sampit. Saat SMA, dia hijrah ke Jawa lalu kuliah S1 dan S2 di Lion Prancis.