Crossborder Tourism Dimatangkan di Pulau Dewata Bali
"Pesan Pak Presiden Jokowi adalah menghidupkan ekonomi di daerah tertinggal, terluar dan perbatasan, yang selama 72 tahun Indonesia Merdeka ini belum banyak tersentuh," kata Arief Yahya.
Pariwisata, lanjut dia, bisa menjadi jembatan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Benchmarkingnya pun ada. Eropa misalnya. Kunjungan wisman ke Paris bisa menembus 60 juta, Madrid 50 juta, London 40 juta dalam setahun.
Mayoritas dari crossborder area. Kalau Eropa kejauhan, di Asia Tenggara contohnya juga ada. “Singapura 15 juta, Malaysia 25 juta, dan Thailand 30 juta. Salah satu sumbangan adalah dari borderland tourism. Jalur darat. Tidak tergantung pada flight lagi," jelas Menpar Arief Yahya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana juga punya pandangan yang sama. Memperkuat cross border tourism, baginya, adalah salah satu solusi untuk menambah kunjungan wisman ke Indonesia.
"Di 2016 kita bisa dapatkan 2 juta wisatawan dari wilayah-wilayah perbatasan. Untuk 2017 targetnya naik menjadi 2,5 juta wisman. Dan di 2018 targetnya naik lagi menjadi 3.146.000,” terang Pitana.
Menurutnya target itu sangat mungkin bisa dicapai. Hitungan kasarnya sudah dirancang. Sudah ada 217 even yang disiapkan di borderland area. Kepri yang punya Batam –Bintan masih menjadi mesin penyumbang tertinggi.
Dengan 110 kegiatan, Batam – Bintan diproyeksikan mampu mendulang 2.187.000 wisman. Setelah itu disusul Nusa tenggara Timur (NTT) di 4 wilayah dengan 35 even. Dari situ, ada 399.000 wisman yang dibidik berlibur ke Indonesia.
Sedangkan lima wilayah Papua, ada 12 even yang disiapkan. Proyeksinya, ada 169.000 wisman yang datang via Papua. Kalimantan Barat lain lagi. Di 5 wilayah Kalbar, ada 28 even yang sudah disiapkan.