Menurut CT, saat ini yang terjadi adalah sovereign crisis. Penyebabnya adalah jumlah utang yang lebih besar dari PDB sebuah Negara. Realitas ini pernah dialami Indonesia pada 1998. "Debt to GDP (rasio utang terhadap PDB) lebih besar. Rasio utang terhadap PDB itu tinggi di atas 100 persen. Padahal Uni Eropa mematok hanya 60 persen debt to GDP. Anehnya, mereka yang membuat standarisasi, tetapi kemudian melanggarnya sendiri," katanya. (vit/lum)
JAKARTA – Meski bayang-bayang krisis menghantui dunia, utamanya Eropa, pengusaha Chairul Tanjung tampaknya punya persepsi lain. Pria yang karib