Cum Laude Melalui Clearing House Model Ketut
Senin, 01 Juli 2013 – 01:01 WIB
Kunci utamanya, saat mulai menakhodai kapal bocor Pos Indonesia yang lagi oleng itu, Ketut tidak ikut mabuk. Dia tetap bisa berpikir jernih bagian mana yang harus ditangani dulu. "Modernisasi sistem komunikasi," ujar Ketut yang aslinya orang dengan darah keuangan tersebut.
"Semua kantor pos serentak saya hubungkan dengan satelit. Yang tidak bisa ditangani sistem telekomunikasi biasa saya pasangi visat," tambahnya.
Memang "awak kapal" Pos Indonesia sempat "berontak". Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Jakarta yang meraih doktor ekonomi dari Monash University Melbourne ini dianggap melakukan pemborosan besar-besaran. Langkahnya dinilai bisa menguras keuangan perusahaan yang sudah mulai mengering. Tapi, Ketut tidak mundur. Dia sudah telanjur basah.