Curiga Pemda Sengaja Ulur Pengumuman CPNS
Nah peserta bisa saja menduga ada penyimpangan. Ada Kejadian di Nias yang kami temukan. Harusnya kan semua diumumkan 24 Desember 2013 sesuai jadwal Panselnas. Nah ini tanggal 19 Desember hingga 20 Desember sudah banyak peserta CPNS ditelepon oleh orang. Katanya, anda bayar, nanti anda lulus. Padahal kan memang sudah selesai seleksinya, tinggal pengumuman. Kalau pesertanya enggak mau, dibilang bayar separuh aja dulu.
Jadi ada kesan bahwa orang atau oknum ini sudah baca berkas kelulusan peserta CPNS. Dia tahu peserta yang ditelepon ini lulus, tapi tetap telepon jadi coba peruntungan begitu. Kalau modusnya seperti itu, berarti dugaannya orang dalam Pemda yang melakukan itu. Untungnya peserta yang ditelepon enggak mau menyetorkan uang. Perwakilan kami di daerah juga sudah ingatkan soal itu. Jangan mau nyetor, tunggu pengumuman saja sehingga mereka menolak menyetor.
Oknum yang menelepon ini berarti dia tahu informasi yang awal tentang kelulusan. Orang yang bisa tahu dan punya akses untuk memperoleh informasi. Dugaannya orang dalam. Kalau orang umum bagaimana bisa tahu. Dia coba telepon, berharap dibayar seolah-olah dia bantu kelulusan peserta, padahal peserta itu memang sudah lulus. Beruntung ini tidak dipedulikan peserta. Ini laporan yang masuk ke kami juga. Harus diwaspadai, kalau ada yang belum diumumkan terus dihubungi via telepon seperti ini.
Untuk kinerja yang lamban ini apa Ombudsman akan memberikan teguran atau sanksi?
Kami rencananya kirimkan aduan peserta CPNS ke Panselnas dulu. Kita sudah merumuskan masalah-masalahnya dan kesimpulan-kesimpulannya. Termasuk saran-saran perbaikannya. Nah ini yang akan kita sampaikan pada Panselnas. Tapi memang untuk pemerintah daerah itu, ini ada beberapa kondisi karena kemunduran jadwal pengumuman oleh pemda ini ada dua kemungkinan. Pertama bisa saja itu akibat dari pemunduran yang dilakukan Panselnas sendiri atau di daerah itu memang ada indikasi permainan lah, semacam skenario sendiri yang memundurkan jadwal-jadwal pengumuman itu.
Jadi alasan penundaan itu harus diklarifikasi dulu. Apakah karena kebijakan Panselnas, pusat atau penundaan adalah inisiatif Pemda. Kalau dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya itu memang sempat ada beberapa kecurigaan yang muncul akibat penundaan itu. Kami sebenarnya menyayangkan kenapa rekrutmen CPNS yangg sudah dilakukan sekian tahun ini tidak bisa mengantisipasi hal-hal seperti itu. Kan ini sudah agenda tahunan, harusnya sistem dan jadwalnya harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi nyatanya dari tahun ke tahun masalahnya selalu sama. Inilah yang Panselnas perlu tegaskan sehingga jadwal pengumuman yang sudah ada bisa tidak berlarut.
Seperti kemarin di Kemenpan, ada beberapa Pemda yang tidak mau umumkan pengumuman jalur umum, itu diundang, dimintai penjelasan kenapa ditunda. Nah dari situ ada yang mengaku, seperti di Minahasa karena tidak ada putera daerah yang tidak lolos. Di Kepulauan Meranti juga melapor begitu. Padahal ini sudah ada penetapan nilainya juga.
Banyak daerah yang memang mengaku kecewa karena seleksi CPNS tidak mengakomodir putera terakomodir, tanggapan Ombudsman?