Cyber Fraud di Bali, Surabaya dan Batam Diduga Masih Satu Jaringan
jpnn.com, BATAM - Komplotan penjahat cyber fraud (penipuan melalui dunia maya) yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bali, Surabaya dan Jakarta, diduga memiliki keterkaitan dengan komplotan yang diamankan Polda Kepri, Juli 2015 lalu di Batam.
Keterkaitan ini, terlihat adanya benang merah seperti modus kejahatan, gerak gerik, serta jumlah operator yang digunakan.
"Saya sudah konfrim dengan konfirmasi dengan Polda Metro Jaya, ada kemungkinan keterkaitan (dengan jaringan Cyber Fraud yang diamankan Polda Kepri dua tahun lalu,red)," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (1/8).
Dia mengatakan terkait ada dugaan komplotan Cyber Fraud Bali, Surabaya dan Jakarta, satu jaringan dengan kelompok di Batam, kata Erlangga pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan dan pendalaman.
"Masih sedang diselidiki," tuturnya.
Dari catatan Batam Pos kejahatan Cyber Fraud di Batam itu, berhasil dibongkar oleh Ditreskrimum Polda Kepri, Juli 2015. Ada dua TKP penangkapan warga negara asing asal Tiongkok dan Taiwan diamankan pihak kepolisian.
Dari TKP perumahan Perumahan Palm Spring diamankan sebanyak 38 orang terdiri dari 29 laki-laki dan 9 perempuan. Lalu di perumahan Crown Hill 20 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 6 perempuan.
Kedua rumah yang disewa itu, merupakan termasuk perumahan elit. Dimana biaya sewa yang cukup tinggi, dengan kondisi lingkungan yang cukup lengang. Dari kedua perumahan ini, diamankan juga puluhan perangkat komputer yang memiliki jaringan internet yang sangat cepat.