Dahlan Iskan Tidak Menyangka Syekh Panji Pendiri Ponpes Al Zaytun Jago Bahasa Mandarin
Syekh Panji pun memberi banyak contoh, tetapi Dahlan tidak mampu mengingat semuanya. Dia mencermati begitu mirip dua bahasa itu.
"Salah satunya: assalamualaikum. Dalam bahasa Ibrani: salom alahum. Berarti Syekh ini bisa berbahasa Arab, Inggris, dan Ibrani," tulisan Dahlan.
Menurut Dahlan, ketika ia sekolah di Pondok Modern Gontor dulu, siswa memang diwajibkan berbahasa Inggris dan Arab. Yang ketahuan tidak bicara dua bahasa itu kena hukuman.
Namun, Dahlan heran karena di Gontor, tempat Syekh Panji mondok tidak ada pelajaran bahasa Ibrani.
"Ternyata Syekh juga bisa berbahasa Mandarin. Saya sama sekali tidak menyangka. Saya tahu itu secara kebetulan. Saat kami makan, ada orang Tionghoa masuk ruang makan. Syekh menyapanya dalam bahasa Mandarin. Saya terbengong," tulisan Dahlan.
Lalu Dahlan juga menyapa tamu itu dalam bahasa Mandarin. Ternyata dia dari Shanghai. Di Al Zaytun hanya akan 1,5 bulan. Orang tionghoa itu tenaga ahli instalasi air minum kemasan. Al Zaytun lagi memperbarui mesin pabrik air minumnya.
"Saya pun 'menguji' Syekh lewat beberapa pertanyaan dalam bahasa Mandarin. Semua bisa dijawab dalam Mandarin," lanjut Dahlan.
Namun, Dahlan mengungkap Syekh Panji tidak mau menjawab pertanyaan soal tuduhan Al Zaytun terafiliasi dengan ideologi Negara Islam Indonesia (NIl).