Dahlan Minta PLN Cepat Antisipasi Krisis Listrik di Jawa
jpnn.com - TANGERANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum terlambat untuk mengambil keputusan guna mengantisipasi terjadinya krisis listrik di Pulau Jawa, yang diprediksi akan terjadi di tahun 2018.
"Belum terlambat, PLN masih punya waktu," ujar Dahlan usai mengelar Rapim BUMN di Kantor AP II, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (6/3).
Kendati begitu, mantan bos PLN ini mengingatkan agar direksi PLN tak menysia-siakan waktu. Dia menegaskan direksi PLN harus sesegera mungkin mengambil keputusan terbaik.
"Tapi (direksi PLN, red) harus segera ambil keputusan, jangan terlalu lama. Belum terlambat," terang dia.
Sebelumnya, Pulau Jawa diprediksi akan mengalami krisis listrik di tahun 2018. Prediksi itu berdasarkan hasil studi yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengenai produktifitas pembangkit listrik untuk pasokan Pulau Jawa.
Sekretaris Perusahaan PT PLN Adi Supriono mengungkap, krisis listrik yang akan terjadi di Pulau Jawa pada 2018, lantaran pertumbuhan beban listrik pertahun yang mencapai sekitar sembilan persen.
"Kalau 9 persen itu, kira-kira 2.000 Mw dan jika dibiarkan terus menerus maka akan terjadi krisis listrik," tutur Adi dalam acara gathering PLN di Puteri Gunung Hotel, Lembang, Bandung, Sabtu (1/3).
Beban sembilan persen per tahunnya itu kata Adi, sebenarnya dapat teratasi, yakni dengan adanya cadangan listrik yang telah dimiliki oleh PLN. Kendati begitu, masih diperlukan tambahan pembangkit.