Dahulu Dipanggil Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo, Qodari: Jokowi - Prabowo Dwitunggal
Qodari berpandangan keakraban itu terlihat juga dari sikap Presiden Jokowi yang sengaja menyiapkan ketua umum partai Gerindra itu untuk menjadi presiden supaya dapat meneruskan agenda pembangunan Indonesia maju 2045.
“Menurut saya Pak Jokowi memang mempersiapkan presiden berikutnya yang akan melanjutkan program Indonesia maju, agenda-agenda Indonesia maju dan komitmen itu ditunjukkan dengan paling tegas oleh Pak Prabowo. Jadi, ini merupakan suatu kesinambungan,” ujar Qodari.
Di samping itu, kata Qodari, secara pribadi Presiden Jokowi juga merasa cocok dan nyaman dengan Prabowo, sebab keduanya saling percaya dan saling mendukung.
“Di satu sisi juga saya melihat Pak Jokowi secara pribadi memiliki kecocokan yang dalam kepada Pak Prabowo, keduanya saling percaya, saling mendukung dan itu bagus untuk keberlanjutan program Indonesia maju 2045,” bebernya.
Lebih lanuut, Qodari menyampaikan dengan persahabatan tersebut ia meyakini proses transisi pemerintahan akan berjalan mulus dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya.
“Saya melihat ini peralihan akan mulus insyaAllah, Pak Prabowo beruntung transisinya akan lebih mulus dibandingkan dengan yang lain-lain,” ujar Qodari.
Qodari mencontohkan proses peralihan pemerintah tahun 2004 dari Megawati Soekarnoputri ke pesaingnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau juga sebaliknya pada tahun 2014 dari SBY atau Demokrat ke Presiden Jokowi atau PDI relatif berjalan kurang begitu mulus.
Sebaliknya perpindahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo diprediksi akan lebih lancar karena keduanya masih dalam satu tim.