Dahulu Pele adalah Raja, Kini Dia Tertutup, Depresi
jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Legenda sepak bola Brasil Edson Arantes do Nascimento atau biasa dikenal Pele mengalami depresi karena kesehatannya yang terus memburuk.
Menurut putranya, Edinho, Pele enggan meninggalkan rumah karena tidak bisa berjalan tanpa bantuan.
Pele, salah satu pesepak bola terhebat sepanjang sejarah, akan berusia 80 tahun pada Oktober ini. Dia telah mengalami masalah pinggul selama bertahun-tahun dan sekarang membutuhkan tongkat untuk berjalan. Banyak penampilan publiknya baru-baru ini di kursi roda.
"Dia sangat rapuh. Dia menjalani penggantian tulang pinggul dan tidak mendapatkan rehabilitasi yang memadai atau ideal," kata Edinho kepada TV Globo, seperti dilansir Reuters.
"Dia memiliki masalah dengan mobilitas dan ini telah menyebabkan semacam depresi. Bayangkan, dia adalah raja, dia selalu menjadi sosok yang mengesankan dan hari ini dia tidak bisa berjalan dengan baik. Dia malu, tidak ingin keluar, terlihat, atau melakukan apa pun yang harus meninggalkan rumah. Dia sangat malu, tertutup," imbuhnya.
Edinho mengatakan dia telah berdebat dengan ayahnya karena dia tidak melakukan fisioterapi yang dipanggil setelah operasi pinggul.
Pele, satu-satunya pemain yang memenangi tiga Piala Dunia (1958, 1962, 1970) menghabiskan sebagian besar karirnya dengan tim Brasil Santos sebelum pindah ke New York Cosmos pada 1970-an.
Musim panas ini akan menandai peringatan 50 tahun penampilan striker itu di Piala Dunia ketiganya di Meksiko pada tahun 1970, di mana banyak orang menilai bahwa tim Brazil ketika itu meraih Piala Dunia adalah tim terhebat sepanjang masa. (antara/jpnn)