Dampak Virus Corona, Lobster Australia Kini Dijual Murah
Menurut Matt Rutter, dampak dari penutupan perdagangan lobster ke China sangat luas.
"Karena tidak ada penangkapan yang dilakukan, tidak ada truk yang jalan, tidak ada depot yang menerima lobster. Banyak staf yang sebelumnya bekerja, sekarang harus berhenti kerja sampai produksi dimulai lagi."
"Jadi bukan saja para nelayan yang mengalami dampaknya, namun semua orang yang menggantungkan hidupnya dari industri ini terkena."
Sebagai perusahaan yang melakukan ekspor lobster terbesar dari Australia, GFC memiliki kapasitas penyimpanan 220 ton, dengan tempat penyimpanan tersebut bisa memuat pasokan lobster selama 4 sampai 6 minggu.
Sambil menunggu China membuka pintu bagi perdagangan lobster, Rutter mengatakan mereka berusaha mencari pasar baru termasuk pasar domestik, juga ke Jepang, Taiwan, Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini