Dampingi Presiden Terima Penghargaan IRRI, Kepala NFA: Momentum Penguatan Pangan Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - Certificate of Acknowledgement dari International Rice Research Institute atau Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) yang dierima Presiden Joko Widodo merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia untuk bangkit menjaga kemandirian dan ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin (15/8).
Kepala NFA turut hadir mendampingi Presiden Jokowi menerima penghargaan “Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self-Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology” atau “Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi” yang diserahkan Direktur Jenderal IRRI Jean Balie di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala NFA hadir bersama Menteri Sekretaris Negara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pertanian serta perwakilan perguruan tinggi, dan asosiasi.
“Tentunya, penghargaan yang diterima bapak presiden hari ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami para penggiat pertanian dan pangan nasional, mengingat penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam pembangunan sistem pertanian-pangan yang tangguh dan mandiri periode tahun 2019-2021 melalui inovasi dan penerapan teknologi perberasan,” ujar Arief.
Menurut Arief, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional bahwa Indonesia mampu mewujudkan kemandirian pangan di tengah gejolak yang terjadi.
“Kita semua menghitung neraca memang surplus di atas 10 juta ton dan ini capaian yang tidak mudah bagi kita dalam kondisi hari ini. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya kita mampu,” ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, stok beras nasional pada bulan April 2022 menjadi yang tertinggi, yaitu 10,2 juta ton.