Hanya Allah, Brigadir J, dan Putri Candrawathi yang Tahu Kejadian di Magelang
jpnn.com, JAKARTA - Tim khusus Polri berangkat ke Magelang untuk menelusuri peristiwa yang sebenarnya terjadi, hingga memicu kemarahan Irjen Ferdy Sambo dan merencanakan pembunuhan atau penembakan terhadap Brigadir J.
Penelusuran ini untuk mengetahui faktor pemicu penembakan terhadap Brigadir J sebagaimana yang diungkapkan Ferdy Sambo saat diperiksa sebagai tersangka di Mako Brimob Polri, pada Kamis (11/8) lalu.
Ferdy mengaku dirinya marah setelah mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi.
“Tim sedang ke Magelang untuk menelusuri kejadian di sana secara utuh kejadian bisa tergambar. Faktor pemicu kejadian sebagaimana diungkapkan Pak FS,” ujar Kabareskrim Komjen Agus Andrianto di Jakarta, Minggu.
Menurut Agus, penyidik akan mengumpulkan barang bukti yang dibutuhkan.
Sebagaimana diketahui, karena sebelum penembakan terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), para tersangka, saksi, dan juga korban baru pulang perjalanan dari Magelang.
Ferdy Sambo dalam berita acara pemeriksaannya (BAP) mengaku marah dan emosi setelah mendapatkan laporan dari istrinya, karena mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh Brigadir J.
“Rangkaian peristiwanya begitu, kan, enggak bisa kami hilangkan. Apa yang terjadi, ya, Allah SWT, almarhum, dan Ibu PC (yang tahu). Kalaupun Pak FS dan saksi-saksi lainnya seperti Kuat, Ricky, Susi, dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” kata Agus menerangkan.