Dana 'Bailout' Jangan Dibandingkan Nasi Bungkus
Senin, 21 Desember 2009 – 21:37 WIB
Soal kemana alokasinya, Tony mengatakan bahwa secara teoretis, dana itu tentu digunakan untuk membayar kewajiban dan menyuntik modal, sehingga persyaratan permodalan minimal bisa dipenuhi. Meski demikian katanya, tak bisa dinafikan juga kalau bisa saja ada penumpang gelap yang ikut bermain pada saat pencairan dana. "Soal itu, silakan saja dilacak," katanya pula.
Tony juga lantas mengklarifikasi soal pembengkakan dana, yang disebutkan dari semula Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun. Dalam teknis akuntansi, kata Tony, itu disebut dengan subsequent event. Artinya katanya, pada saat diaudit dua pekan sebelumnya, biayanya memang hanya Rp 632 miliar. Namun pada hari-hari berikutnya, seiring pemburukan kualitas aset secara cepat, ongkos penyelamatan juga membengkak.