Dana BI Dianggap Uang Sahabat
Kamis, 13 November 2008 – 11:17 WIB
Dalam kesaksiannya, Emir mengaku tidak mengetahui bahwa uang yang diterimanya adalah dana pelicin dari BI. Dia juga tidak mengetahui panitia khusus yang membahas amandemen UU BI.
Emir juga mengaku pernah mendapat bantuan senilai Rp 75 juta dari Hamka. Namun, dia tidak menanyakan lebih lanjut asal fulus tersebut. ”Pak Hamka waktu itu dengar saya lagi repot. Kemudian beliau memberikan dana itu,” jelasnya. Dana tersebut lalu digunakan untuk kepentingan pemilu.
Pada berita acara pemeriksaan, Emir mengaku telah menerima uang Rp 200-an juta dan digunakan untuk kampanye. Saat pengacara Hamka mencoba mengonfirmasi ini, Emir mengatakan, ”Seingat saya ya 2.500 dolar dan Rp 75 juta. Pak Hamka hanya mau nolongin saya. Saya terharu. Itu tulus persahabatan dan saya harap Pak Hamka juga tulus saat memberikan itu.”
Pada kesempatan itu, Emir membantah jika dia meminta uang kepada Hamka. ”Hanya ditawarkan. Saya tidak minta. Mungkin saat itu lagi dalam ngobrol-ngobrol,” jelasnya.
Willem Tutuarima memberikan pengakuan yang sama. Kepada hakim, dia menyebutkan pernah menerima pinjaman dari Hamka senilai Rp 50 juta. Uang tersebut digunakan untuk membangun rumah. ”Saya bangun rumah dengan dana pinjaman itu,” jelasnya. Namun, waktu dia akan mengembalikan dana itu, Hamka justru menolak. ”Sudah ambil saja,” ujar Willem menirukan kata-kata Hamka saat itu.
Meski demikian, saat menjalani penyidikan KPK, keduanya justru mengembalikan dana tersebut kepada penyidik. ’’Uang itu titipan kepada penyidik. Kalau tidak terbukti, bisa dikembalikan,” jelasnya.