Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dana Masih Urunan, Berani Impikan Kapal Perpustakaan

Senin, 28 Oktober 2013 – 06:32 WIB
Dana Masih Urunan, Berani Impikan Kapal Perpustakaan - JPNN.COM
FAKTOR PENDIDIKAN: Meski penghasilan nelayan suku Bajo Sampela lumayan banyak, mereka tetap miskin. Mereka tidak bisa mengelola penghasilan dengan baik. Foto: Jawa Pos/JPNN
Karena itu, melalui Sahabat Pulau yang berdiri sejak 25 Maret 2012, dia bersama para sukarelawan pengajar lainnya dari berbagai daerah berusaha memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak yang belum tersentuh nikmatnya belajar dengan fasilitas memadai tersebut. Salah satunya dengan mengumpulkan buku-buku pelajaran yang nanti menjadi sebuah perpustakaan, Rumah Baca Harapan (Rubah), yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan."

 

Namun, sebagai sebuah komunitas yang baru berdiri, Hendriyadi mengakui bahwa Sahabat Pulau belum punya dana yang cukup untuk menyediakan buku perpustakaan di sekolah-sekolah yang kurang beruntung tersebut. Tapi, keterbatasan itu tidak membuyarkan niatnya untuk turut membangun pendidikan di daerah terpencil. "Kami ini murni dari pemuda dan tidak ada dana yang besar," tegasnya meyakinkan.

 

Untuk menutupi kekurangan tersebut, dia bersama sukarelawan lain mengupayakan jalan keluar guna memecahkan masalah pendanaan. Salah satunya dengan "memanfaatkan" sekolah elite di Jakarta. "Jadi, saya berpikir ide kreatif apa yang bisa dilakukan. Akhirnya dapat ide menggalang bantuan untuk mengumpulkan buku dari sekolah papan atas di Jakarta, seperti SMA 8. Jadi, tiap siswa diminta menyumbang satu buku. Kalau ada 500 siswa, artinya ada 500 buku, jadi tidak perlu beli lagi," terangnya.

 

Selain itu, tidak jarang para sukarelawan merogoh kocek sendiri untuk ikut menyumbang buku. Tidak hanya merogoh kocek, komunitas tersebut bahkan juga pernah menggelar garage sale atau bazar yang seluruh barang yang dijual berasal dari milik pribadi sukarelawan. "Baju-baju bekas layak pakai dikumpulkan, sepatu-sepatu, dan lain-lain. Kami jual lagi di kawasan Pancoran waktu itu. Akhirnya dari sana berhasil terkumpul Rp 2,5 juta. Lumayan untuk tambah uang kas," kata Hendriyadi yang pernah memperoleh beasiswa pendidikan singkat delapan minggu di Iowa State University dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

 

MASIH banyak anak yang tinggal di pulau-pulau pelosok Indonesia yang belum merasakan fasilitas pendidikan layak seperti teman-temannya di kota besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News