Danone-Aqua Kembangkan Ekonomi Sirkular di Labuan Bajo demi Atasi Sampah Plastik
Hal itu sekaligus mendukung program pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025.
Berdasarkan data WWF dan kajian tim penyusun rencana pengelolaan sampah, rata-rata timbulan sampah di kota Labuan Bajo mencapai 112,4 meter kubik per hari atau setara dengan 12,8 ton per hari.
Keterlibatan Danone-Aqua di Labuan Bajo yang telah dimulai sejak 2017 bertujuan untuk memperkuat ekosistem daur ulang sampah plastik dengan memfasilitasi peningkatan pengumpulan sampah botol plastik.
Danone-Aqua juga berkomitmen untuk menjadi pengguna (off taker) hasil daur ulang botol plastik yang berhasil dikumpulkan sebagai bahan baku botol baru.
Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono mengatakan, pihaknya mendukung penguatan KSU sebagai salah satu bentuk penanggulangan sampah pesisir.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk mendukung berkembangnya ekonomi sirkular di Labuan Bajo agar lingkungan di Labuan Bajo dapat terjaga dan semakin mengembangkan potensi pariwisatanya,” kata dia, Senin (22/7).
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, inisiatif itu merupakan aksi nyata gerakan #BijakBerplastik, memperkuat komitmen pihaknya untuk Indonesia yang lebih bersih.
Selain itu, gerakan tersebut juga bertujuan mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah di lautan.