Dapat Bantuan RJIT, Petani Mojokerto Siap Hadapi Musim Tanam II
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengajak para petani untuk bersiap menghadapi musim tanam II di tahun ini. Salah satu daerah yang sudah siap menyambut musim tanam II adalah Mojokerto dengan dukungan irigasinya yang telah dibenahi melalui program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, petani harus mempersiapkan musim tanam II dengan baik. Terlebih, ada dua tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian dalam waktu yang relatif berdekatan.
Pertama adalah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi. Ancaman lainnya adalah kekeringan.
“Kami harus mengantisipasi kondisi yang akan terjadi nanti, yaitu ancaman kekeringan sesuai dengan prediksi FAO. Kita diprediksi akan memasuki musim kemarau panjang. Ayo lakukan percepatan tanam, jangan biarkan ada lahan menganggur. Manfaatkan air tersisa dari musim hujan, irigasi juga dibenahi agar ketersediaan air aman,” tutur Mentan SYL, Senin (8/6).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan salah satu hal terpenting untuk menghadapi musim tanam II dan mengantisipasi musim kemarau adalah membenahi saluran irigasi.
“Untuk mendukung petani, Kementerian Pertanian memiliki program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Kita perbaiki saluran irigasi yang ada. Kita perlebar atau perpanjang sesuai dengan kebutuhan petani. Tujuannya, agar areal sawah yang dialiri bisa semakin banyak,” katanya.
Salah satu daerah yang mendapatkan bantuan dari program RJIT adalah Kabupaten Mojokerto. RJIT dilakukan di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Bantuan RJIT dikelola Kelompok Tani (Poktan) Mekar Sari Satu dengan Ketua Mukhamad Subekhan.
“Di Jawa Timur, salah satu daerah yang mendapatkan bantuan RJIT adalah Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Mojokerto. RJIT dilakukan dengan luas oncoran 72 hektare. Program ini dibangun dengan memanfaatkan dana APBN 2020,” terang Sarwo Edhy.