Dapat Ilmu Baru, PT MRT Jakarta Optimistis Samai Kesuksesan Jepang
jpnn.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta mempelajari pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di Jepang yang memungkinkan pergerakan masyarakat minim hambatan (seamless).
“Kami mempunyai kegiatan lanjutan untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana implementasi transit oriented development di Tokyo sebagai benchmark (tolok ukur) kami,” kata Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat di Tokyo, Jumat.
Dia mengatakan untuk menciptakan TOD yang memungkinkan pergerakan minim hambatan harus ada enam integrasi yang dilakukan, yaitu integrasi fisik, manajemen, pembayaran, layanan, standar dan data.
“Ada enam integrasi yang mesti dilakukan untuk menciptakan seamless TOD seperti Jepang. Integrasi pertama itu integrasi fisik, seperti yang kita bangun, ada connecting bridge (jembatan), underground connection seperti yang kita lihat di Jepang,” katanya.
Namun, kata Tuhiyat, untuk integrasi dan pengembangan fisik membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dia menambahkan bahwa Jepang sudah berpengalaman mengembangkan TOD selama 65 tahun, sementara MRT Jakarta baru memulai.
Integrasi kedua, kata dia, adalah integrasi manajemen yang bertanggung jawab mengendalikan arus publik di titik-titik TOD, sehingga memungkinkan pergerakan menjadi mulus karena dikendalikan satu manajemen sesuai dengan amanat Presiden RI.
Integrasi ketiga atau pembayaran, kata Tuhiyat, sedang dikembangkan, baik oleh MRT, TransJakarta, maupun Jaklingko Indonesia.