Darmin Janji Turunkan Suku Bunga
Fit and Proper Test Gubernur BIKamis, 22 Juli 2010 – 07:39 WIB
Lalu, bagaimana strategi menurunkan suku bunga kredit perbankan" Menurut Darmin, upaya penurunan suku bunga memang kompleks karena terkait pula dengan tingkat inflasi di Indonesia yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. "Dengan inflasi tinggi, maka BI rate juga tinggi. Sehingga, suku bunga perbankan pun ikut tinggi," ujarnya. Menurut Darmin, dengan tingkat inflasi di Indonesia yang berkisar 5 - 6 persen, maka BI rate terpaksa dipatok di atas level tersebut. Padahal, lanjut dia, di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, maupun Filipina, inflasi hanya ada di kisaran 2 - 3 persen, sehingga suku bunga acuan bank sentral ada di level rendah. "Itu salah satu faktor, tapi ada juga faktor lain, yakni tingginya spread atau margin perbankan," katanya.
Darmin mengatakan, saat ini, spread antara suku bunga simpanan dan suku bunga kredit perbankan di Indonesia masih sangat tinggi, antara 5 - 6 persen. Akibatnya, dengan suku bunga simpanan yang ada di kisaran 6 persen, maka suku bunga kredit di Indonesia ada di atas kisaran 11 persen. "Spread tinggi karena kita tidak melihat adanya persaingan," terangnya.
Karena itu, aspek persaingan inilah yang akan didorong oleh BI. Bagaimana caranya" "Nanti, kami akan buat aturan yang mewajibkan semua bank, kecuali BPR (Bank Perkreditan Rakyat) untuk mengumumkan lending rate (suku bunga kredit, Red) setiap awal bulan. Sehingga, semua pelaku usaha bisa melihat dan membandingkan bank mana yang memberikan suku bunga kredit paling rendah," ujarnya.