Darmizal Tegaskan Jokowi Tak Ada di Balik Kemelut Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu pendiri partai Demokrat HM Darmizal MS menyayangkan komentar aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Nicho Silalahi yang menduga Presiden Joko Widodo adalah pihak di balik Moeldoko dalam kemelut partai berlambang Mercy itu.
“Nicho Silalahi berkomentar tanpa mengetahui duduk perkaranya. Ini sangat berbahaya jika seorang berkomentar untuk konsumsi publik tanpa dilandasai pengetahuan, literatur dan pengalaman yang cukup. Apalagi jika komentarnya mendeskreditkan seorang presiden,” kata Darmizal, Senin (13/9/2021).
Darmizal mengatakan dinamika, perbedaan atau sering disebutkan sebagai dualisme kepengurusan pada Partai Demokrat adalah murni gerakan suara hati pendiri, kader senior dan tokoh Demokrat yang ingin mengembalikan partai pada nilai-nilai luhur saat pembentukan.
Para pendiri tersebut, lanjutnya, tidak ingin Partai Demokrat melupakan sejarah dan mengubah sejarah untuk kepentingan kelompok atau segelintir orang dari keluarga tertentu.
“Pasca-KLB Sibolangit yang berlangsung sukses dan khitmad, bagi kami tidak ada lagi dualisme kerena KLB telah membatalkan AD/ART produk luar kongres partai Demokrat versi SBY pada Maret 2020 dan mendemisionerkan kepengurusan AHY. Yaitu dengan mengembalikan partai Demokrat kepada nilai-nilai yang ditanamkan oleh pendiri, sudah tidak ada lagi partai Demokrat yang diketuai AHY," ungkapnya.
Menurut salah satu inisiator KLB partai Demokrat ini, KLB ditujukan untuk mengejawantahkan semangat dan niat tulus pendiri dan kader senior.
Dia menilai terpilihnya Moeldoko pada KLB Sibolangit dengan perolehan suara terbanyak dan demokratis, adalah tahapan awal untuk mengembalikan nilai-nilai luhur tersebut di dalam Partai Demokrat. Tidak ada alasan lain, seperti yang dituduhkan Nicho Silalahi.
Darmizal memastikan, dalam dinamika yang terjadi di internal partai Demokrat, tidak ada pengaruh atau intervensi dari Presiden Joko Widodo.