Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Data BNPB: Ada 7 Daerah Darurat Bencana Selama Pemilu 2024

Selasa, 13 Februari 2024 – 22:36 WIB
Data BNPB: Ada 7 Daerah Darurat Bencana Selama Pemilu 2024 - JPNN.COM
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat memaparkan kondisi kedaruratan bencana selama masa Pemilu 2024 dalam siaran bertajuk disaster briefing di Jakarta, Selasa (13/2/2024). (ANTARA/Youtube-BNPB)

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak tujuh daerah masuk skala prioritas penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi pada 13-20 Februari atau bertepatan dengan periode pemungutan suara dan rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilu 2024.

“Yang jadi paling prioritas meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten, dan DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ketujuh daerah tersebut masuk skala prioritas darurat bencana BNPB karena menjadi daerah penyelenggara pemilu yang paling berisiko terdampak bencana akibat kondisi cuaca ekstrem terkini, bahkan langganan mengalami bencana sejak tiga tahun terakhir.

Adapun ketujuh daerah itu memiliki jumlah pemilih tetap untuk Pemilu 2024 terbesar dan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbanyak banyak yakni mulai dari 26.357 - 140.457 TPS per daerah.

Sementara hasil analisa cuaca dari BMKG diketahui hingga 20 Februari curah hujan tinggi rata-rata berkisar 150 mm - 300 mm dan bahkan berpotensi lebih dari itu juga jadi alasan perhatian serius dari BNPB.

“Jadi, intinya dari situ diketahui risiko terbesar yang mesti diantisipasi yaitu semua demi ancaman keselamatan masyarakat dan kelancaran proses tahapan pemilu itu sendiri yang panjang mulai dari pemungutan, perhitungan, hingga distribusi berpotensi terhambat bila terjadi bencana,” katanya.

Dia menyebutkan kondisi tersebut timbul berdasarkan fakta atas dinamika atmosfer yang saat ini terpantau cukup signifikan. Pemicunya berasal dari adanya penguatan angin Monsun Asia dan aktifnya gelombang ekuator Rossby – Kelvin pada bagian utara Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, dan Sumatera tengah-utara.

Bahkan berdasarkan pantauan tim Pusdalops BNPB menemukan kalau bencana banjir di Jawa yang terjadi pada pekan lalu, bahkan setidaknya hingga 12 Februari kemarin secara umum masih belum surut.

BNPB menyebut ada tujuh daerah yang darurat bencana selama Pemilu 2024 berlangsung.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News