Datang ke Papua Bawa M-16, Pulang Bawa 16 M
jpnn.com - JAKARTA - Oknum aparat keamanan dinilai turut bertanggung jawab atas tumbuh suburnya kelompok separatis bersenjata di wilayah Provinsi Papua. Dicurigai ada oknum yang menjual persenjataan dan amunisi kepada kelompok-kelompok tersebut.
Hal ini diungkapkan Gubernur Papua Lukas Enembe saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
"Jadi Pak, di sana amunisi dijual bebas di lapangan, itu oleh anggota kita sendiri," ungkap Lukas.
Lukas berharap pemerintah pusat dapat memberi perhatian terhadap masalah ini. Politisi Partai Demokrat tersebut berharap agar Kapolri dan Panglima TNI menertibkan personil mereka di Papua.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panja Papua DPR RI Yoris Raweyai juga menuturkan kisah serupa. Menurutnya, kelompok separatis menggunakan persenjataan yang sama dengan aparat keamanan.
"Di dekat kampung saya itu konflik bersenjata sudah satu tahun lebih. Kalau disisir habis kontak itu, selongsongnya buatan Pindad semua," kata Yoris.
Politisi Partai Golkar tersebut mengatakan, ada indikasi bahwa sejumlah oknum TNI sengaja membawa amunisi dan persenjataan melebihi kebutuhan. Kelebihan itulah yang mereka jual kepada kelompok separatis.
"Sampai di sana ada istilah datang bawa M-16 pulang bawa 16 M," ujarnya. (dil/jpnn)