Datang tak Diundang, Wakil Gubernur Dipermalukan Bupati
Ketua DPR jadi Saksi, Hanya Bisa Geleng KepalaMambang menduga ada dua hal yang melatar belakangi kelakuan sang Bupati, bisa jadi beliau tidak paham bagaimana sebagai kepala daerah dalam menerapkan etika profesi kepada pimpinan. Atau bisa jadi ada unsur lain misalnya mempolitisir agama.
"Kalaupun iya hal itu harusnya tidak boleh, agama tidak boleh dipolitisir, agama bukan milik golongan, agama Islam ini milik semesta alam, tidak boleh membatas batasi orang, apalagi ini iven pemerintah propinsi Riau. Jadi etika pemerintahanya tidak tepat," ujar mantan Sekdaprov Riau itu.
Meski dirinya tidak dikirimi undangan resmi, Mambang menilai itu bukan alasan buat dirinya untuk tak hadir karena MTQ itu merupakan iven pemerintah Provinsi Riau. Terlebih dirinya telah ditugaskan oleh Mendagri untuk melaksanakan tugas harian Gubernur Riau paska penahanan Gubernur Riau Rusli Zainal oleh KPK.
"Inikan acara provinsi dan saya bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, masak saya tidak boleh datang, ini kan aneh. Dulu ketika pak gubernur ada, meski beliau yang membuka saya tetap hadir, karena memang kami sepaket. Baru biasanya saat penutupan saya sendiri yang hadir mewakili gubernur untuk menutup acara," pungkasnya.
Kejadian ini diduga dilatarbelakangi memanasnya suhu politik Riau jelang pemilihan Gubernur Riau September mendatang. Diketahui, Bupati Achmad maju sebagai calon Gubernur dari Partai Demokrat dan Wagubri Mambang kembali sebagai calon Wakil Gubernur Riau mendampingi Jon Erizal dari PAN. Namun apa yang menjadi motif Bupati Rohul memperlakukan Wakil Gubernur Riau belum diketahui. (dik/fat/jpnn)