Datangi Balai Kota, Ini Data yang Diambil Bareskrim Polri
jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri sudah mendatangi Balai Kota selama dua minggu belakangan ini. Mereka meminta serta mengklarifikasi data. Beberapa dokumen juga telah diangkut oleh penyidik Bareskrim.
Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati mengatakan, dokumen yang diberikan kepada penyidik berbentuk hard copy dan soft copy. Menurut Tuty, penyidik meminta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI dari tahun 2012-2014. "APBD 2015 mereka tidak minta ya," kata Tuty di Balai Kota, Jakarta, Kamis (7/5).
Tuty menjelaskan, pada saat meminta dokumen, penyidik meminta data detail pengadaan perangkat uninterruptible power supply tahun anggaran 2014. Selain itu, penyidik juga meminta data detail pengadaan scanner untuk sekolah-sekolah. Sebab, nilai pengadaan scanner bagi tiap sekolah terbilang fantastis.
Selain data, Tuty menyatakan, Bareskrim juga meminta keterangan sejumlah pegawai Pemerintah Provinsi DKI. Misalnya, Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat Bappeda dan Wahyu Wijayanto yang dulu menjabat Kepala Bidang Program Pembiayaan Pembangunan.
"Mereka ditanya proses perencanaannya bagaimana di pendidikan, lebih ditanya perencanaan penganggarannya saja," ucap Tuty.
Selain Bareskrim, Badan Pemeriksa Keuangan juga meminta dokumen APBD kepada Bappeda DKI. Bappeda, kata Tuty, memberikan dokumen APBD tahun 2014 kepada BPK. Selain itu, BPK juga meminta data anggaran Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Menurut Tuty, tindakan Pemprov DKI memberikan data kepada kepolisian dan BPK merupakan bentuk transparansi yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Mudah-mudahan lebih baik ke depannya," tandasnya. (gil/jpnn)