Datangi Keluarga Mendiang Karni, Nusron Pimpin Tahlilan
jpnn.com - JAKARTA - Eksekusi mati terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Brebes, Karni binti Medi Tasim di Arab Saudi, Kamis (16/4) mengetuk hati Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid. Pagi tadi, Nusron mengunjungi rumah keluarga mendiang Karni di Desa Karang Junti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Bersama rombongan BNP2TKI dan perwakilan Kementerian Luar Negeri, Nusron diterima dua orang tua Karni, yakni Medi Tasim dan Iroh, serta sang suami yang bernama Darpin. Dalam kesempatan itu Nusron berupaya membesarkan hati keluarga mendiang Karni yang sedang larut dalam duka.
Nusron yang datang bersama Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kemlu, Muhammad Iqbal menyampaikan rasa bela sungkawa pemerintah yang mendalam atas meninggalnya Karni. "Kami datang, atas nama pemerintah, menyampaikan duka yg mendalam dan duka cita dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Jusuf Kalla, atas musibah ini,” kata Nusron sebagaimana dikutip dari siaran pers BNP2TKI, Jumat (17/4).
Nusron menambahkan, pemerintah sebenarnya sudah berupaya maksimal untuk mebebaskan Karni yang pada 2012 silam didakwa membunuh bocah 4 tahun anak sang majikan di Arab Saudi. Pemerintah Indonesia bahkan sudah menyiapkan uang diyat untuk pengganti bagi keluarga majikan Karni.
Upaya diplomatik lainnya pun ditempuh pemerintah Indonesia. Hanya saja, kata Nusron, hukum di Arab Saudi memang berbeda dengan Indonesia sehingga kepala negara tak bisa mengintervensi keluarga korban yang tak mau memaafkan Karni agar terhindar dari eksekusi mati.
“Presiden kirim surat sudah dan kontak langsung dengan Raja Arab Saudi. Kalau keluarga yang dibunuh tidak mau memaafkan, ya mau gimana lagi," tutur Nusron.
Namun demikian, kata Nusron, upaya pemerintah tidak berhenti setelah Karni dieksekusi. Sebab, pemerintah akan menfasilitasi keluarga mendiang Karni agar bisa ziarah ke makam tempat ibu satu anak itu dimakamkan di Yanbu, dekat Madinah.
Nusron juga mengatakan, pemerintah menyediakan beasiswa untuk Desi, anak perempuan Karni yang masih kelas 3 SD. “Agar ke depan bisa sekolah minimal sampai jenjang SLTA," papar Nusron.