Debat Capres Edisi Kedua Jangan Tegang
Jusuf Kalla, ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, menyuarakan hal senada. Dia menuturkan, debat perdana semestinya lebih bisa menunjukkan kemampuan personal pasangan calon dalam menyikapi persoalan.
JK memang mendapat undangan untuk hadir menyaksikan debat di Hotel Bidakara. Namun, dia lebih memilih nonton bersama dengan kolega di rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro.
JK menyarankan agar debat kedua tidak terlalu banyak lagi pertanyaan yang diberitahukan terlebih dahulu. Sebab, sangat mungkin jawaban dari pertanyaan tersebut telah dipersiapkan bukan hanya oleh paslon, melainkan juga tim sukses.
Di sisi lain, besarnya tekanan publik mulai membuat KPU melunak. Langkah perbaikan pun muncul satu per satu.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengakui, debat pertama belum sepenuhnya memenuhi harapan publik. Karena itu, secara internal pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh. Terutama terkait format dan mekanisme debat untuk perbaikan di edisi debat berikutnya.
Salah satu yang dievaluasi adalah pemberitahuan kisi-kisi pertanyaan panelis kepada para kandidat sebelum debat berlangsung. Untuk hal tersebut, tutur dia, KPU akan mengartikulasi harapan publik.
“Sehingga untuk debat berikutnya abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada kandidat,” ujarnya. Dengan cara itu, jawaban paslon bakal lebih alami. Tidak ada lagi “sontekan” seperti debat pertama.
Perbaikan-perbaikan lainnya akan terus dibahas agar debat kedua pada 17 Februari bisa memenuhi ekspektasi semua pihak. “KPU terbuka terhadap kritik dan saran masyarakat,” tambah mantan komisioner KPU Jawa Tengah itu. (jpg)