Debat Kedua, Jokowi Bakal Diuntungkan Pengalaman Implementasi Gagasan
jpnn.com - JAKARTA - Debat calon presiden putaran kedua akan digelar pada Minggu (15/6) mendatang. Tema yang akan dibahas dalam debat itu adalah pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Hanya saja, debat capres kedua nanti tidak melibatkan calon wakil presiden. Sebab, debat hanya akan menampilkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa mampu Jokowi memperdebatkan persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat tanpa adanya Jusuf Kalla,
Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), AAGN Ari Dwipayana, selama ini memang banyak pihak meragukan kemampuan Joko Widodo saat berdebat. Terlebih, capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu sering menyampaikan gagasannya dalam kalimat-kalimat singkat.
Namun, Ari justru meyakini capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu akan mampu menguasai perdebatan. Alasannya, Jokowi sebenarnya sosok yang kaya ide dan pengalaman menerapkan gagasan-gagasan itu menjadi sebuah kebijakan.
“Esensi debat bukan panjang atau pendek dalam penyampaian gagasan. Yang penting adalah substansi gagasan itu sendiri. Pada titik itu Jokowi punya kekuatan utama, yakni selalu menyampaikan gagasan dengan contoh-contoh yang pernah dilakukannya,” kata Ari saat dihubungi, Rabu (11/6).
Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM itu justru meyakini Jokowi akan tampil dalam debat kedua dengan karakter aslinya. Berbagai kebijakan untuk mengangkan kesejahteraan rakyat yang pernah diterapkan Jokowi saat memimpin daerah akan menjadi pengalaman berharga dalam debat kedua nanti.
“Itu terwujud dalam gagasan soal reformasi birokrasi, penataan sistem, pembangunan dan keadilan, saya kira Jokowi cukup percaya diri mengadu gagasan, ini satu hal yang ditunggu-tunggu masyarakat juga,” ulas Ari.
Lebih lanjut Ari mengatakan, selama ini justru persoalan yang dihadapi pemerintah adalah eksekusi gagasan menjasi debuah kebijakan untuk diterapkan. “Karena gagasan dan ide besar itu banyak, tetapi miskin implementasi. Itu problem kita. dan Jokowi kaya gagasan dan punya kemampuan mengeksekusi,” pungkasnya.(ara/jpnn)