Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Debat Kelima, Ganjar Mengutip Pesan Kalis Mardiasih dari Yogyakarta

Minggu, 04 Februari 2024 – 21:54 WIB
Debat Kelima, Ganjar Mengutip Pesan Kalis Mardiasih dari Yogyakarta - JPNN.COM
Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berbicara dalam Debat Kelima Capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berpendapat pembangunan Indonesia harus berorientasi pada manusianya.

Kontestan Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Mahfud Md itu menegaskan pembangunan SDM juga harus mencakup budi pekerti.

“Tentu saja pembangunan ini harus berorientasi kepada SDM atau manusia, budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang, adigung, adiguno, sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap,” ujar Ganjar dalam Debat Kelima Capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Minggu (4/2/2024) malam.

Menurut Ganjar, membangun SDM berarti menyangkut pendidikan dan kebudayaan. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menuturkan pendidikan dan kebudayaan mesti dibangun bersama-sama.

“Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” tutur Ganjar dalam debat kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi, itu.

Capres yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu juga mengutip pesan Kalis Mardiasih, penulis dan aktivis perempuan di Yogyakarta.

“Perempuan muda dari Jogja, Mbak Kalis namanya, menyampaikan, ‘Pak Ganjar perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan. Ada dua, yang pertama kelompok perempuan, yang kedua adalah penyandang disabilitas’,” kata suami Siti Atikoh itu.

Ganjar menjelaskan Kalis mewanti-wantinya soal pentingnya lembaga pendidikan memperhatikan kedua kelompok itu.

Ganjar Pranowo mengutip pesan Kalis Mardiasih, penulis dan aktivis perempuan di Yogyakarta, tentang dua kelompok terpinggirkan yang harus diperhatikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News