Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Deborah Dewi Ungkap Motivasi Zakiah Aini Menyerang Polisi di Mabes Polri, Oh Ternyata

Jumat, 02 April 2021 – 15:55 WIB
Deborah Dewi Ungkap Motivasi Zakiah Aini Menyerang Polisi di Mabes Polri, Oh Ternyata - JPNN.COM
Kediaman terduga teroris yang menyerang Mabes Polri diperiksa polisi. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Grafolog Deborah Dewi menilai motivasi Zakiah Aini (ZA), terduga teroris yang menyerang polisi di Mabes Polri, tidak menunjukkan dorongan spiritual yang kuat untuk melakukan "jihad" ala pelaku aksi terorisme.

Deborah menganggap hal yang melatari ZA melakukan aksi teror itu didominasi permasalahan status sosial.

Hal ini Deborah sampaikan setelah menganalisis tulisan tangan ZA dalam surat wasiat mahasiswi yang mengalami drop out di semester lima itu.

Perlu diketahui, grafologi merupakan analisis pola tulisan tangan untuk mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter seseorang.

Deborah menjelaskan, meski secara verbal ZA memberikan alasan yang berbau spiritual, tetapi indikator grafis di dalam sampel tulisan tangan ZA justru tidak menunjukkan dorongan spiritual.

"Z, dorongan yang utama adalah kemarahan atas status sosial atau nonmaterial yang melekat pada dirinya," kata Deborah kepada JPNN.com, Jumat (2/4).

Deborah juga menyimpulkan, ZA memiliki rasa cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang memicu internal ZA rela melakukan aksinya.

"Ada rasa cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat mereka merasa tidak aman atau insecurity. Perasaan tidak aman ini wajar dimiliki oleh semua orang," jelas dia.

Meski wajar, lanjut Deborah, perasaan seperti itu akan berkembang menjadi perilaku yang buruk, jika cara untuk mendapatkan rasa aman diisi oleh hal-hal yang destruktif.

"Seperti layaknya yang dilakukan oleh para perekrut teroris menjanjikan hal-hal yang konstruktif yang semu," kata dia.

Deborah menjelaskan, kelemahan emosional dan intelektual memang menjadi celah sehingga calon sasaran berhasil direkrut menjadi eksekutor teroris. Dan hal itu, kata Deborah, bisa saja terjadi di kelas sosial mana pun, meski tentu dengan pendekatan yang berbeda-beda.

Meski demikian, lanjut Deborah, yang perlu menjadi catatan ialah sosok ZA usia 25 tahun yang termasuk milenial bomber.

Deborah menyarankan semua pihak menjadi lebih waspada dengan pergerakan radikalisme yang semakin nyata. (tan/jpnn)

Berikut isi surat wasiat yang diduga ditulis ZA:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat.

Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut.

Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, ibadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak. Allah yang akan menjamin rezeki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak...

Untuk Mba Leli agar memperingatkan Mama, jaga Mama ya Mba. Untuk Bp, jangan tinggalkan ibadah solat 5 waktu, maafin ya Mba, pa kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama, ayah, dede baik-baik.

Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam.

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah.

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.

Sekali lagi maafkan Zakiah ma, ayah, kakak, Mba Leli, awi, Bpe, ka Effa, dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya

Amiinn....

Zakiah Aini

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Pakar Grafologi Deborah Dewi menganalisis tulisan tangan dalam surat wasiat Zakiah Aini, terduga teroris yang menyerang polisi di Mabes Polri.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News