Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Di Penjara, Sesama Napi Teroris Bertengkar, Ogah Bertegur Sapa

Kamis, 01 April 2021 – 19:12 WIB
Di Penjara, Sesama Napi Teroris Bertengkar, Ogah Bertegur Sapa - JPNN.COM
Personel Densus 88 Anti Teror menggiring terduga teroris ke pesawat terbang di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Foto: ANTARA/Umarul Faruq

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyebutkan, paham radikal yang dibawa ISIS biasanya meminta para pengikut mereka untuk menolak demokrasi. 

Dari situ, Ridwan mengaku tidak heran saat Zakiah Zaini atau ZA, terduga teroris yang menyerang polisi di Mabes Polri, menuliskan wasiat untuk meminta keluarga dari wanita 25 tahun itu menolak demokrasi.

"Kelompok ISIS itu meyakini harus ikut pada satu pemerintahan tunggal, yang sekarang dipimpin oleh Daulah Islamiyah," kata Ridlwan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/4).

Menurut pengamat asal Universitas Indonesia (UI) itu, paham ISIS mengajak semua umat Islam di seluruh dunia harus taat pada Daulah Islamiyah.

Dia mengatakan, pemahaman itu yang membuat ISIS bisa terlibat gesekan dengan kelompok teroris yang tidak mengakui Daulah Islamiyah.

Misalnya, ujar Ridlwan Habib, terjadi gesekan di penjara antara para narapidana (napi) kasus terorisme yang berbaiat kepada ISIS dengan kelompok teroris Jemaah Islamiyah atau JI.

Sebab, terpidana teroris kubu JI tidak setuju dengan paham ISIS.

"Nah, narapidana yang JI ini tidak mengakui ISIS. Di dalam penjara mereka bertengkar. Enggak mau salaman, enggak mau tegur sapa, enggak mau salat bareng, ini problem riil di dalam penjara," ujar dia.

Ridwan Habib mengatakan, sesama napi teroris di penjara tidak saling sapa dan bertengkar, simak ulasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News