Deddy Sitorus Kecam Tindakan Berlebihan Penjaga Perbatasan Malaysia kepada Warga Nunukan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Utara, Deddy Sitorus, menyesalkan insiden penangkapan warga Kabupaten Nunukan oleh pihak penjaga perbatasan Malaysia di lepas pantai antara Sungai Ular dengan Kabupaten Nunukan, Rabu (10/2) malam. Saat ini, warga negara Indonesia itu ditahan di Tawau, Sabah, Malaysia.
Deddy menjelaskan kronologi peristiwa penangkapan berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari warga saksi di lapangan sekitar pukul 23.30.
“Ada warga Indonesia ditahan militer penjaga perbatasan negeri Jiran tersebut,” kata Deddy, melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Kamis (11/2).
Deddy menjelaskan, seorang warga bernama Hendri, Warga Sei Ular, Nunukan, melihat kejadian penangkapan sebuah speed boat penumpang, sekitar pukul 21.30 WITA dengan dugaan melanggar batas wilayah perairan Indonesia-Malaysia di sekitar perairan Sei Ular, Desa Sekadun Taka, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan. Peristiwa itu terjadi sekitar 10 menit setelah meninggalkan dermaga Sei Ular.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, berdasarkan keterangan para saksi, ada tujuh laki-laki dan seorang perempuan warga Indonesia yang menjadi penumpang speed boat yang ditahan pihak Police Marine Di Raja Malaysia. Dari delapan orang yang ditahan, di antaranya diketahui identitasnya, yaitu Darboy, Bakumpul, Bajit, Manggali, Serdi, dan Evi, serta motoris bernama Rahman.
“Tiga orang di antara penumpang itu adalah sebuah keluarga yang sedang menuju Nunukan untuk keperluan pengobatan,” ungkap Deddy.
Sementara sisanya, kata Deddy, adalah rombongan Dewan Masyarakat Adat Agabag yang dipimpin oleh Bakumpu, Ketua Adat Besar Agabag. Rombongan itu dalam perjalanan untuk hearing dengan DPRD Kabupaten Nunukan terkait konflik lahan dengan pihak perkebunan swasta di wilayah Sebuku.
Menurut informasi yang diterima Deddy, pihak pengawal perbatasan Indonesia yang terdiri dari Satgas Kostrad, Unit Intel Kodim, Intel Lanal dan Posal Tinabasan langsung mengupayakan pencarian setelah mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 23.10 WITA dan berupaya berkordinasi dengan pihak berwenang Malaysia.