Defisit Produk Baja Indonesia Timur Tembus 400 Ribu Ton
Selasa, 16 Oktober 2018 – 11:34 WIB
Dengan demikian, end user dapat dengan mudah mendapatkan baja yang telah tersertifikasi.
Teguh mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi baja tulangan di Krakatau Steel mencapai 600 ribu ton per tahun.
Namun, tingkat utilisasinya masih sekitar 50 persen. Penyebabnya adalah persaingan pasar yang cukup ketat.
Terutama adanya serbuan baja impor yang tidak menerapkan SNI.
’’Tujuan lain kami berpartner dengan Mega Grup adalah untuk melindungi konsumen dari produk-produk baja yang belum teruji keamanannya. Sekaligus mengedukasi masyarakat pentingnya menggunakan baja yang telah ber-SNI,’’ tegas Teguh. (car/c22/fal)