Dekap Alquran saat Kecelakaan Maut, Dayat Selamat
jpnn.com, JEMBER - Kecelakaan maut di jalan raya kawasan Hutan Panginuman, Gilimanuk, Bali pada Sabtu malam lalu (17/6) menyisakan beragam kisah. Salah satunya adalah cerita dari Taufik Hidayat, satu dari lima korban selamat.
Saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, Minggu (18/6), Dayat -sapaan akrab Taufik Hidayat- masih terlihat shocked. Pria 20 tahun itu kini seolah menjadi pendiam dengan tatapan mata kosong.
Saat wartawan menyambangi Dayat di rumahnya di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, dia lebih banyak diam. Justru ibunya, Sunarsih yang sering membantu memberikan jawaban atas pertanyaan wartawan.
Sunarsih memang banyak tahu soal peristiwa yang menimpa putranya. Sebab, Dayat jelang kecelakaan hingga dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) terus mengabari Sunarsih.
“Dayat memberi kabar kecelakaannya jam sembilan malam, (pukul 22.00 waktu Indonesia tengah, red),” tutur Sunarsih.
Sejak awal Sunarsih tidak setuju ketika anaknya akan pulang pada Sabtu lalu. Meski demikian, dia mengaku tidak punya alasan kuat melarang anaknya yang pengin pulang kampung untuk berlebaran.
“Seperti ada yang mbisiki, ‘jangan boleh anaknya pulang. Begitu’,” tutur Sunarsih.
Karenanya, Sunarsih mencari alasan. Yakni agar Dayat menunda kepulangannya karena khawatir akan berbuka di jalan.