Dekap Alquran saat Kecelakaan Maut, Dayat Selamat
Selain lebih murah dan praktis, kedua sopir mobil rombongan itu juga tetangga mereka.“Saya ikut supaya kompak,” katanya.
Memang, kehidupan anak rantau asal Panti di Bali selalu mengedepankan kekompakan. Dayat meski umurnya paling muda di antara teman-temannya, namun dia tidak pernah merasa di-bully.
Dayat bekerja dengan rekan-rekan seperantauan untuk membangun vila di Bali. Per hari, Dayat dibayar Rp 80 ribu. Di luar itu masih ada honor lembur.
Terakhir, Dayat dan rekan-rekannya membangun vila di daerah Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Namun, setelah kejadian tersebut, ayahanda Hidayat, Sunaryo, tidak akan mengizinkan anaknya merantau lagi sampai ke luar daerah.
“Sudah. Saya trauma. Biarkan nanti Dayat ngurus sawah saja di rumah,” kata Sunaryo.(rully efendi/c1/ras/har/jawapos.com)