Delapan Proyek Geothermal Jalan, Dahlan Senang
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akhirnya bisa bernafas lega terkait nasib kelanjutan proyek pembangunan geothermal atau pembangkit panas bumi yang akan di bangun di delapan lokasi.
Untuk kerjasama itu, Dahlan lebih senang menyebutnya dengan head of agreement (HoA), bukan memorandum of understanding (MoU).
"Bukan MoU, tapi HoA geothermal. Itu yang dulu saya bilang, kenapa proyek itu tidak jalan-jalan. Sekarang sudah diteken dan dikerjakan. Nanti Pertamina membangun, PLN yang membeli," ujar Dahlan di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (28/4).
Dikatakan Dahlan, awalnya Pertamina ogah membangun proyek geothermal lantaran tak ada yang berminat membelinya. Bekas Dirut PLN itu akhirnya meminta pada direksi PLN untuk mau membelinya.
Meski PLN sudah menyatakan mau membelinya, proyek geothermal ini sempat tak menemukan jalan keluar. Sebab dua BUMN tersebut tidak juga menemui kesepakatan mengenai harga beli, karena menurut PLN masih mahal.
"Dulu, Pertamina tidak mau membangun, karena tidak ada yang membeli. Kalau tidak ada yang beli, siapa yang mau bangun? Kalau bukan PLN, siapa yang mau beli?" ulas pria asal Magetan ini.
Pembangunan geothermal ini diyakini Dahlan dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen geothermal terbesar di dunia. Karenanya ia mendorong agar pengerjaan proyek ini segera dapat berjalan. Diperkirakan butuh waktu selama tiga tahun untuk membangun proyek tersebut. (chi/jpnn)
Berikut delapan proyek Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang akan dibangun: