Delegasi Brunei Studi Banding Implementasi Maritime Single Window di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerima kunjungan delegasi dari Maritime and Port Authority of Brunei Darussalam untuk membahas mengenai implementasi dari Maritime Single Window pada Senin (19/6).
Diterima di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, kunjungan delegasi dari Brunei Darussalam ini merupakan tindak lanjut dari presentasi Indonesia pada Sidang Facilitation Committee ke-47 di International Maritime Organisation (IMO) pada Maret yang lalu.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menjelaskan Sidang IMO FAL yang digelar pada Maret 2023 telah mengadopsi Konvensi FAL yang mewajibkan satu platform untuk pertukaran data di pelabuhan mulai 1 Januari 2024 mendatang.
Presentasi Indonesia pada sidang tersebut telah menarik perhatian sejumlah negara untuk berkunjung ke Indonesia, mempelajari lebih jauh mengenai penerapan Maritime Single Window.
“Kami menyambut baik kedatangan delegasi dari Brunei Darussalam ke Jakarta untuk bertukar pikiran dengan kami terkait implementasi dari Maritime Single Window tersebut. Sekitar minggu lalu kami juga menerima delegasi dari Tanzania dan Zanzibar untuk keperluan yang sama," ujar Ginting.
Ginting menegaskan komitmen penuh Indonesia terhadap penerapan platform single window untuk standarisasi layanan dan mengurangi beban administrasi.
“Kami telah melaksanakan maritime single window dengan mengembangkan Inaportnet sejak 2016 sebagai upaya untuk menghilangkan hambatan dan menurunkan biaya logistik guna meningkatkan kinerja dan daya saing pelabuhan kita,” jelasnya.
Inaportnet, merupakan bagian dari Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam memperlancar kegiatan keluar masuk kapal di pelabuhan serta kegiatan bongkar muat barang dan penumpang. Sistem ini juga sangat berpengaruh terhadap lamanya kontainer berada di pelabuhan.