Delegasi Indonesia Perkuat Hubungan Bilateral Pada Bonn Climate Change Conference
Publikasi internasional tersebut disiarkan secara resmi ke wilayah Jerman, India dan Bangladesh.
Paling tidak, 10% cakupan area di wilayah tersebut secara serentak mendengarkan berita dan pernyataan Ruandha di Radio Deutche Welle.
Terkait isu strategis Indonesia, Deutche Welle menanyakan sejauh mana kebijakan di sektor tata guna lahan dan energi bisa berkontribusi pada pemenuhan target pemerintah dalam penurunan emisi GRK.
Pertanyaan lainnya terkait strategi pemerintah memenuhi kebutuhan energi masa depan tanpa menambah produksi GRK, serta seberapa cepat Indonesia membangun perekonomian Hijau jika pondasi perekonomian Indonesia masih berbasis pada sumber daya alam.
Dalam pernyataannya di Radio Deucthe Welle, Ruandha menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah sangat signifikan dalam moratorium ijin-ijin baru di lahan hutan primer dan hutan gambut.
Hal tersebut dapat dilihat dengan kontribusi hutan primer dan hutan gambut dalam penyerapan emisi GRK.
Di sektor energi, Ruandha menyampaikan rencana strategis pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan berbasis lahan, dimana pohon-pohon yang ditanam memiliki potensi sumber daya energi baru terbarukan berbasis lahan.
Dalam pencapaian penurunan emisi GRK 29% Bussiness as Usual tahun 2030, Pemerintah Indonesia melakukan itervensi besar-besaran dengan menyiapkan anggaran pemerintah.