Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Delta

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 19 Juni 2021 – 17:39 WIB
Delta - JPNN.COM
Waspada virus Covid-19. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya sejak pandemi Covid-19 melanda. Padahal, sebelumnya pada 2019, jumlah kematian pada anak cenderung menurun. Kesulitan mendeteksi kasus Covid-19 pada anak terjadi karena testing atau pengujian yang minim.

Di tengah kondisi yang mengkhawatirkan ini disiplin masyarakat di beberapa tempat terlihat mengendur.

Di Surabaya ulang tahun klub sepak bola Persebaya dirayakan oleh ribuan pendukungnya dengan melakukan konvoi dan berkerumun di Stadion Tambaksari Kamis (17/6) malam.

Kerumunan itu akhirnya membawa kericuhan ketika lempar-melempar terjadi dan situasi menjadi tidak terkendali.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Hampir seratus suporter diamankan, sebagian besar adalah anak-anak remaja belasan tahun.

Di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sekelompok massa yang marah merusak fasilitas di pos penyekatan. Tenda diubrak-abrik, meja dan kursi dijungkirbalikkan.

Massa marah karena antrean panjang dan macet. Semua pelintas jembatan diwajibkan mengikuti tes, tetapi jumlah petugas tidak memadai. Akibatnya terjadi kemacetan dan antrean panjang yang menyebabkan massa marah.

Penyekatan di Suramadu memunculkan protes karena tindakan itu dianggap diskriminatif terhadap warga Madura. Protes semacam ini potensial menimbulkan gesekan sosial karena menyangkut isu entis yang sensitif.

Menghadapi virus global ini negara dan agama terlihat lemah, dipaksa menyerah tidak berdaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close