Demam Berdarah Menggejala, Ini Pencegahan dan Penanganannya
jpnn.com - Musim hujan menjadi saat endemi bagi berbagai macam penyakit. Satu di antaranya adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Selama Januari 2015, sebanyak 3.163 kasus ditemukan di Provinsi Jawa Timur.
Jumlah korban jiwa mencapai 53 orang. Ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi setiap orang. Khususnya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran nyamuk aedes aegypti.
Menurut dr Lili Soetjipto, dokter umum Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya, Jawa Timur, demam berdarah dapat dihindari dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M (menutup, mengubur, menimbun). Jika hal itu dilakukan, lingkungan tidak menjadi sarang nyamuk.
“Nyamuk aedes aegypti itu hanya mau bertelur di genangan atau air yang bersih. Nyamuk tidak mau berada di air kotor, seperti, selokan, got atau sungai. Jadi, kita harus menjaga lingkungan dari adanya genangan atau air yang tertampung di barang bekas yang bersih. Inilah perlunya menggalakkan kebersihan lingkungan dan 3M,” kata Lili seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Minggu (8/2).
Nyamuk aedes aegypti menjadi penular dan pembawa virus infeksi yang menyebabkan demam dan gejala-gejala demam berdarah. Nyamuk ini hanya menggigit pada pagi dan siang hari.
“Orang yang pasif atau tidak banyak aktivitas pada pagi dan siang hari lebih beresiko terhadap gigitannya,” imbuhnya.
Gejala demam berdarah antara lain demam yang mirip gejala influenza, batuk, dan pilek. Kemudian, gejala lainnya ikut muncul. Seperti, badan sakit semua, mengalami gangguan pencernaan, dan panas tinggi.
Dalam dua atau tiga hari, demam tersebut turun. Namun, beberapa hari kemudian akan naik lagi. “Itu yang dimaksudkan dengan siklus demam pelana kuda. Jadi, demamnya tinggi kemudian turun dan demamnya naik lagi. Oleh karena itu, kami selalu mengimbau pasien untuk lebih tanggap keadaan. Jika dalam tiga hari demam tidak turun, kami minta mereka untuk melakukan cek darah ke laboratorium. Tujuannya memastikan terserang demam berdarah atau tidak,” tutur Lili.