Demi Pengusaha Lokal, Warga Hambat Pembangunan Tol Serpan
jpnn.com, RANGKASBITUNG - Ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa pembangunan tol Serang-Panimbang (Serpan) di proyek interchange atau simpang susun Pasir Gendok, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Senin (8/10).
Pembangunan simpang susun Pasir Gendok sempat lumpuh beberapa jam, karena pengunjuk rasa melakukan pengadangan terhadap truk pengangkut material yang akan masuk ke area proyek.
Berdasarkan pengamatan INDOPOS, ratusan warga Lebak yang terdampak pembangunan tol Serpan itu tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Lebak Bersatu (Ampel Satu). Mereka datang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua ke Kampung Pasir Gendok yang akan dijadikan lokasi pintu masuk jalan Tol Serpan.
Dalam tuntutannya, pengunjuk rasa meminta PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku kontraktor agar melibatkan warga dan pengusaha lokal dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
"Kami meminta agar PT PP selaku kontraktor atau perusahaan yang mendapatkan sub pekerjaan dari PT PP untuk melibatkan warga Lebak dan pengusaha lokal dalam pembangunan jalan Tol Serpan, " ujar , koordinator aksi Agus Jaelani.
Selain itu, pengunjuk rasa mendesak BUMN itu memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada desa-desa yang terkena dampak pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Lebak.
"Ini harus dilakukan oleh perusahaan, karena kami mengharapkan agar warga dan pengusaha lokal tidak hanya menjadi penonton, " tegas Agus Jaelani.
Warga juga meminta dibangunkan akses dan fasilitas jembatan penyeberangan dan fly over pada lintasan antar kampung dan antar desa yang nantinya dilintasi oleh jalan tol sepanjang 83 KM tersebut.