Demi Pertumbuhan Ekonomi, Menhub Budi Minta Volume Pelabuhan Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa cara paling mudah membandingkan kinerja antarpelabuhan adalah dengan melihat volume dari pelabuhan itu sendiri.
“Pelabuhan suatu konektivitas, komparasinya bisa terlihat dari peningkatan volume. Jika pelabuhan dikatakan baik tetapi tidak ada peningkatan volume, itu omong kosong,” kata Budi saat menghadiri Konferensi Pelabuhan Dunia yang berlangsung di Bali.
Upaya peningkatan volume tersebut harus didorong dengan meningkatkan berbagai pelayanan pelabuhan seperti peningkatan keamanan, pelayanan kepada stakeholder.
Menteri Budi juga menegaskan pentingnya meningkatkan pelayanan kepada shipping line dan produsen demi meningkatkan volume. “Ada shipping line dari Prancis datang ke Pelindo II (IPC). Ini tentu merupakan lompatan pelayanan Priok kepada masyarakat,” ujarnya.
Pak Budi menilai kedatangan kapal tersebut sebagai kemampuan Pelindo II meningkatkan kualitas layanan di Priok. Dia juga menerangkan perlunya pelabuhan membuat layanan alternatif agar shipping line asing semakin tertarik untuk datang. Salah satu terobosan lain yang diapresiasi oleh Menhub adalah water way yang dirancang oleh Pelindo II.
“Waterway merupakan proyek dari Pak Elvyn (Pelindo II), saya pikir ini proyek yang bagus. Membantu mengurangi permasalahan (transportasi) di jalan darat karena kemacetan. Kemenhub dan Kementerian PU akan men-support secara bersama agar proyek berjalan,” tutur Pak Budi.
Untuk urusan aspek legal dari proyek waterway harus diperhatikan agar legitimasi proyek bisa diandalkan sehingga investor mendapatkan return. Aspek penting dari proyek tersebut adalah peningkatan pengiriman logistik yang jauh lebih cepat daripada menggunakan jalur di darat.
“Saya ke sana kemaren cuma 30 menit, padahal kalau lewat darat bisa satu setengah hari. Bisa dibayangkan kalau biasanya satu setengah hari sekarang bisa lebih cepat. Jadi transportasi lain harus juga berkompetisi,” ucapnya.