Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demo Gugat

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 16 Juli 2022 – 07:08 WIB
Demo Gugat - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mengapa dipilih ikan zebra?

"Sudah ada literatur penggunaan ikan zebra sebagai kelinci penelitian," ujar Nidom. Yakni di Swiss. Di bidang pengobatan kanker.

Sel kanker dari pasien dimasukkan ke ikan zebra. Diteliti. Ikan itu diobati dengan berbagai pilihan obat kanker. Yang lama maupun temuan baru. Dilihat mana yang punya pengaruh.

Maka ketika pandemi Covid melanda Indonesia Prof Nidom terpikir ikan zebra.

"Carinya sulit. Terutama yang memenuhi syarat untuk penelitian," katanya. "Kami harus menunggu mereka kawin dulu dan beranak. Lebih tiga bulan," tambahnya.

PNF lantas membuat tiga kelompok penelitian. Masing-masing kelompok 15 ikan zebra.

Kelompok pertama: yang insangnya ditetesi virus Covid-19. Kelompok kedua: yang perutnya dimasuki virus lewat suntikan. Kelompok ketiga: yang airnya saja yang diberi virus.

Di kelompok terakhir pasti: airnya menjadi positif. Hasil PCR terhadap air seperti itu. Namun di kelompok satu maupun dua sama: airnya pun positif. Dan ikan-ikan di situ positif Covid.

Agar menghemat, ia membawa mie instan dari Indonesia. Tiap hari ia makan mie instan. Setelah dua minggu Prof Nidom pulang bisa membawa uang sekitar Rp 100 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close