Demokrat: Apa yang Terjadi dengan Kepolisian Kita?
jpnn.com - jpnn.com - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR Didik Mukrianto menyesalkan aksi unjuk rasa sekelompok orang di depan kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2) siang.
"Apa yang terjadi dalam unjuk rasa di kediaman Presiden RI Ke-6 Bapak SBY, sungguh menjadi potret buruk hadirnya negara. Karena (aksi,red) bisa berpotensi menjadi ancaman yang bisa membahayakan keselamatan (SBY)," ujar Didik dalam pesan elektroniknya, Senin (6/2).
Menurut Didik, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59/2013 tentang Pengamanan Presiden, Wakil Presiden, Mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden beserta Keluarganya, diatur pengamanan mantan presiden menjadi kewajiban negara.
Karena itu, ketika negara tidak mampu memberi pengamanan, dapat menjatuhkan kehormatan, martabat, dan kewibawaan pemerintah.
Selain itu, sebagai institusi penerima pemberitahuan unjuk rasa, kepolisian harusnya juga bisa memahami secara utuh munculnya potensi ancaman dari aksi yang digelar di depan kediaman SBY.
"Apa yang sesungguhnya terjadi di negeri ini, dengan aparat polri kita? Apakah ada pembiaran atau motif politik? Seharusnya Polri menjaga netralitas dalam politik praktis dan menegakkan aturan," tutur Didik.
Anggota Komisi III DPR ini pun kemudian meminta kepolisian segera menindak tegas para pelaku dan mengusut tuntas otak di balik aksi tersebut.
"Demokrasi harus dijalankan dengan penuh etika, kesantunan dan memegang teguh aturan dan undang-undang. Saya yakin polri akan tetap profesional dan tuntas dalam melihat dinamika serta isu yang berkembang saat ini," pungkas Didik.(gir/jpnn)