Demokrat Bantah Sudah Sodorkan AHY ke Kubu Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan membenarkan ada ajakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mendukung Joko Widodo atau Jokowi saat pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hinca menjelaskan kala itu dia mendampingi SBY menerima kedatangan Airlangga dan politikus senior PG MS Mohamad Suleman (MS) Hidayat. Sambil berbincang dan minum teh, mereka membicarakan pilpres, yang substansinya saling bertukar informasi baik dari Airlangga dan SBY.
Semua memahami bahwa waktu pendaftaran sudah dekat. Pada saat pertemuan itu tepat tinggal 30 hari lagi. "Panjang sekali diskusinya. Apakah benar ada ajakan ke Pak Jokowi, itu betul," kata Hinca di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (12/7).
Menurut Hinca, SBY sudah menyampaikan bahwa PD tidak memiliki capres. PD mempersiapkan cawapres. Nah, yang ada untuk menjadi capres adalah Jokowi, dan kemungkinan Prabowo Subianto.
"Tentu ajakan (dukung Jokowi) itu ada dan mari timbang sama-sama. Tapi kan pertemuan dengan Pak Prabowo juga berkomunikasi," katanya.
Anggota Komisi III DPR itu menambahkan di ujung pertemuan dengan Airlangga, disepakati untuk bertemu lagi jelang masa pendaftaran capres dan cawapres 4 Agustus 2018. "Salah satu yang dibahas kapan pasangan itu akan diumumkan," ujarnya.
Hinca juga membantah dalam pertemuan itu SBY menyatakan ke Partai Golkar bahwa Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak harus menjadi cawapres, tapi juga menteri.
Dia menegaskan tidak ada sama sekali menawarkan posisi untuk putra SBY tersebut. "Itu sama sekali tidak. Kami tidak bicara itu, kami benar-benar bicara soal politik, bagaimana perkembangannya, bagaimana posisi Mas Airlangga dan bagaimana bertukar informasi. Tapi tidak bicara orang, tidak bicara jatah," paparnya.